SEKALI-KALI SALAH

Jumat, 27 Januari 2012

TAHUKAH ANDA, APAKAH “GRAMBYANG” ITU ? (bagian pertama)

TAHUKAH ANDA, APAKAH “GRAMBYANG” ITU ? (bagian pertama)
By Iwan Romadlon, S.Sn (Mbah Nobita) alumni UKM Kesenian UNEJ
Edisi ke-1

Tahukah Anda, apakah “Grambyang” itu ? Sebagai pengrawit wajib tahu definisi grambyang dan penggunaannya dalam penyajian karawitan.

Grambyang merupakan sebuah istilah tabuhan beberapa nada-nada pendek, biasanya dimainkan oleh Bonang Barung dan diakhiri dengan Gong Sawutan. Tapi sebetulnya tidak hanya Bonang Barung saja yang bisa memainkan grambyang, instrumen Rebab dan Kendhang juga bisa memainkan grambyang. Hanya saja grambyang pada rebab dan kendhang tidak diakhiri dengan gong sawutan. Fungsi grambyang adalah sebagai pertanda bahwa penyajian gending hendak dimulai.

Notasi Grambyang :
Bonang Barung : 6 5 5 5 . 2 5 (diakhiri gong sawutan)
Kendhang : b b b
Rebab : 2 . 6 5 3 2 1 6 . 2 (pathet manyuro)

Prof. Dr. Kasiyanto dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Grambyang merupakan bagian dari ‘Tata Jalma’ dalam Karawitan. Dalam hal ini, penulis menerjemahkan bahwa grambyang merupakan sebuah bagian dari Etika atau Adab dalam menyajikan sebuah gending serta juga merupakan bagian dari estetika dalam penyajian karawitan.

Penyajian gending-gending klasik (pakem) selalu mengutamakan etika dan estetika. Pada saat para pengrawit hendak menuju ke pentas gamelan, sangat pantang mereka melangkahi gamelan atau lewat di atas gamelan (hal ini merupakan Etika). Kemudian setelah mereka duduk pada posisi gamelannya masing-masing, tabuh / pemukul tidak langsung dipegangnya tetapi tetap berada di atas gamelan dalam posisi leter L. Baru setelah bonang barung memainkan grambyang maka pengrawit lainnya tanggap dan mulai mengangkat atau memegang tabuh / pemukulnya masing-masing. Pada saat inilah penabuh gong harus melihat para pengrawit lainnya untuk memastikan apakah mereka sudah benar-benar memegang tabuhnya masing-masing. Jika tabuh sudah dipegang semua, maka penabuh gong menabuh gong sawutan sebanyak 1 kali sebagai pertanda bahwa gending siap disajikan. Hal inilah yang disebut bagian dari Estetika Karawitan yang sekaligus membedakannya dengan pertunjukan seni musik lainnya.

Penggunaan grambyang memiliki banyak manfaat. Dengan adanya grambyang para pengrawit bisa lebih siap dalam menyajikan sebuah gending dan lebih teliti terhadap gending yang akan disajikan berikutnya. Jika penabuh bonang barung memainkan grambyang dalam laras slendro maka pengrawit lainnya juga harus menghadap pada gamelan laras slendro. Sebaliknya jika grambyang dimainkan dalam laras pelog maka pengrawit lainnya juga harus menghadap pada gamelan laras pelog. Manfaat lainnya adalah grambyang dapat dijadikan sebagai peralihan atau jeda antara penyajian gending yang pertama dan gending-gending berikutnya. Begitu pula seterusnya.

Nah… sekarang sudah tahu kan apakah grambyang itu. Gimana teman-teman sudah paham belum? Edisi ini akan berlanjut ke bagian kedua. Tunggu kabar selanjutnya ya…

Salam Budaya !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar